Rabu, 11 Juli 2012

Dampak Negatif Diet Rendah Karbo


Diet rendah karbohidrat adalah pola diet yang pantang megkonsumsi makanan yang mengandung karbohidrat. Seperti roti, nasi atau buah dan sayur berzat tepung tinggi, misalnya kentang dan wortel. Diet jenis ini biasanya ditekankan pada konsumsi makanan dengan kandungan protein dan lemak tinggi.
Diet karbo memang cukup populer, karena pelaku diet bisa melihat hasilnya dengan cepat. Berat badan bisa turun hingga 4,5 kg - 9 kg hanya dalam waktu 2 minggu. Ini karena dengan mengurangi atau menghilangkan asupan karbohidrat, akan menurunkan kadar gula darah, mengurangi pelepasan insulin sehingga selera makan turun drastis, dan akhirnya, membantu berat badan turun lebih cepat.
Namun, sejumlah ahli mengatakan, diet karbo bisa berbahaya bagi tubuh. Dalam dua minggu pertama, tubuh akan kehilangan banyak air --hal itu yang menyebabkan berat badan turun secara signifikan. Tapi akibatnya, tubuh akan terasa lemas.
Karbohidrat diperlukan sebagai penyedia energi atau bahan bakar bagi tubuh agar bisa beraktivitas. Tidak hanya energi, karbohidrat juga menyediakan vitamin, mineral dan air. Kekurangan karbohidrat akan menyebabkan tubuh lemah, tidak berenergi. Pada kondisi akut, bisa menyebabkan tekanan darah tidak stabil dan kulit tampak berkeriput.
"Tidak makan karbohidrat, berarti Anda juga tidak mendapat asupan serat yang cukup dan kehilangan banyak nutrisi serta antioksidan," jelas Konsultan Fitnes dan Kesehatan Dr Janet Bond Brill, seperti dikutip dari Sheknows.
Dr Janet jug menerangkan, diet karbo mungkin bisa membantu berat badan turun dengan cepat. Tapi hasilnya juga tidak berlangsung lama, biasanya paling lama hanya satu tahun. Jadi, pola diet ini bukanlah strategi yang tepat jika Anda ingin mengontrol berat badan dalam jangka panjang.
Di samping itu, konsumsi protein dan keju yang berlebihan --makanan yang disarankan dalam diet karbo-- akan membuat Anda mengonsumsi kalori berlebih. Tidak hanya itu, diet tinggi protein akan memaksa ginjal bekerja lebih keras untuk menyeimbangkan metabolisme tubuh.
"Terlalu banyak konsumsi protein juga menyebabkan tulang kehilangan banyak kalsium dan meningkatkan risiko terkena osteoporosis," ujar Peachy Seiden, ahli nutrisi dari International Culinary School di Art Institute of Ohio.
Ikuti Pola Diet yang Benar!
Dikutip dari Livestrong, karbohidrat terbagi jadi dua jenis; yang mudah dan sulit diserap oleh tubuh. Madu, permen, dan makanan olahan dari tepung terigu serta nasi putih termasuk jenis yang mudah diserap tubuh. Karbohidrat ini mampu memberi energi dengan cepat, tapi juga bisa hilang dengan segera.
Sementara sayur, buah, kacang-kacangan, sereal gandumg dan nasi merah mengandung karbohidrat yang sulit diserap tubuh. Sehingga menyediakan cadangan energi lebih lama, membuatnya lebih stabil.